Senin, 25 Juli 2011

AL-HIKMAH DI MEKKAH AL-MUKARROMAH













Latihan di Mekah Al-Mukarromah


Kisah Mencari Ilmu Idaman
Sosoknya begitu dikenal di kalangan Ulama, Habbaib dan terutama Ikhwan Al-Hikmah di penjuru Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri terutama di SAUDI ARABIA. Sebelum belajar ilmu Al-Hikmah H. Kamad Lazim belajar Sri Murni akan tetapi karena suatu hal, beliau belum puas dan ingin mencari ilmu yang diidam-idamkan, ilmu yang membawa keselamatan dunia dan akhirat.
Pada suatu hari dengan niat Lillahi Ta'ala dan dengan petunjuk dari Allah beliau berangkat ke Ujung Kulon, daerah banten, dari rumah diayuhklah sepeda menuju ke Stasiun Senen, dari situlah pengembaraan mencari ilmu selamat itu dimulai, bismillah........beliau ucapkan.
Pada akhirnya ketemulah H. Kamad Lazim dengan orang yang dituju tersebut, sampai di tempat tujuan beliau langsung dicoba sama seseorang yang dituju tersebut, sang guru langsung menyuruh H. Kamad Lazim untuk menyeragnya dan ditadahlah serangan H. Kamad sama seseorang tadi, dan dengan seketika langsung terjerembab "bruk", dan dengan seketika itu juga seseorang tadi langsung menghilang entah kemana...sampai babeh heran dan kebingungan entah kemana seseorang yg diserang itu hilang secara tiba-tiba.
Dari peristiwa tersebut H. Kamad Lazim muda langsung yaqin dengan ilmu tersebut, dan ilmu tersebutlah yang selama ini beliau cari, akhirnya H. Kamad Lazim selidiki ilmu itu ternyata benar itulah yang dicari, dan seseorang yang mengetest beliau adalah seorang Guru yang dicari, adalah KH. Syaki Abdussyukur (: Abah Syaki, Guru Besar Al-Hikmah/pada waktu itu belum ada nama Al-Hikmah). Nah disitulah babeh belajar ilmu Al-Hikmah sama Abah Syaki sampai dengan Abah Syaki meninggal, dan H. Kamad Lazim termasuk murid kesayangan dari sang Master dan Guru Besar Al-Hikmah. Pesan beliau, seandainya Ilmu Al-Hikmah bisa tumbang sama perguruan lain beliau dia akan berguru pada yang numbangin ilmu itu.
Yayasan Perguruan Al-Hikmah (YPA)
Setelah berguru dengan Abah Syaki di Cisoka, beliau pulang ke Jakarta untuk mensyiarkan Al-Hikmah untuk wilayah Jakarta, dan dimualai dari keluarganya sendiri, pada waktu itu belum banyak perawat-perawat Al-Hikmah. Pada era-80 an, bersama sahabatnya-sahabat KH. Abdul Qadir Rahman, Ust. Pandji Sumpena dll, mengusulkan ide agar Al-Hikmah mempunya wadah resmi, dan pada akhirnya diadakanlah rapat pembentukan Yayasan Perguruan Al-Hikmah (YPA) di Cisoka (kulon) terbentuklah hasil rapat itu poinya Al-Hikmah tidak boleh bernaung politik dan lain sebagainya, sampai jadilah AD/ARTnya.
Sosok H. Kamad Lazim sangat luarbiasa, beliau sangat tegas, jikalau beliau melawat ke berbagai daerah / ke cabang-cabang Al-Hikmah, beliau sendiri yang langsung terjun ke lapangan, dimata ikhwan beliau sosok yang luar biasa. Banyak Habaib yang belajar sama beliau, tapi pada awalnya beliau sungkan, karena habaib ilmunya lebih tinggi, kata beliau, beliau dekat dengan Habib Ali Assegaf dari Tebet, Habib Syechan Shahab, beliau mengenalkan Al-Hikmah kepada habib-habib dan ulama-ulama, agar Al-Hikmah bisa masuk ke Pesantren-pesantren. Perjuangan beliau sangat berpengaruh di seluruh nusantara sampai ke Saudi dalam mensyiarkan Al-Hikmah.
Arif di mata Keluarga
Dimata keluarga beliau sangat tegas dan beliau tidak pernah mengeluh, babeh orangnya gak ada capenya. Sekarang perjuangan beliau diteruskan putra-putranya, dimata putra-putranya beliau sosok yang solid, dan merasa bangga dengan sosok sang "babe" yang begitu luar biasa pada masa hidupnya beliau, semangat dan tanpa lelah.
: dari hasil interview dengan Ust. Hendra Suryadi - Putra H. Kamad

photo H.Kemad Lazim dan keluarga

BERDIRINYA YAYASAN PERGURUAN AL - HIKMAH
Pada awal Juli 1984 K.H Moh Saki Abd Syukur. Selaku pimpinan Perguruan Al Hikmah dan guru besar ilmu Al Hikmah mengundang Ust H Abd Kadir Rahman, Ust H Warlan, Ust Panji Sempena dan Sdr Sumarlianto S.H serta Ust H.M Kamad Lz ntk bermusyawarah bersama di Cisoka. Dlm musyawarah dirumuskan beberapa pemikiran diantaranya :
1. Misi Da'wah Perguruan Al Hikmah harus dikembangkan terus ke berbagai pelosok tanah air,oleh perawat dan pembina masing-masing.
2. Usaha dan kegiatan para perawat di daerah perlu diorganisir oleh organisasi yg berbadan hukum agar tdk dianggap organisasi liar sebab guru besar akan menginstrusikan seluruh anggota dan perawat. Pembina perguruan Al Hikmah keluar,mengundurkan diri dari yayasan Al Hikmah.
3. Dengan adanya wadah organisasi yg berbadan hukum terbitlah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yg dpt menjalin hubungan baik sesama anggota dan para perawat pembina dlm menjalankan tugas dan kewajiban da'wah sosial keagaman melalui ILMU JAGA DIRI AL HIKMAH.
Bertitik tolak dari memikiran tsb. Maka K.H Moh Saki Abd Syukur dan beberapa org yg ditunjuk sebagai badan pendiri, mendirikan Yayasan Perguruan Al Hikmah pd tgl 1 Juli 1984 di hadapan notaris Mohamad Said Tadjoedin dgn akte notaris No.77 tanggal 8 agustus 1984 dan disyahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah no.103 ditandatangani oleh PANITERA MAHDI SOROINDA NST SH NIP.040028810.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar